Monday, December 01, 2008

Kondom Kambing Selamatkan Populasi Ternak

NAIROBI - Pada musim kemarau, di kala rumput-rumput mati kekurangan air, keberlangsungan hidup binatang-binatang gembala seperti domba, sapi, rusa, dan kijang jadi terancam. Bisa-bisa tubuhnya kurus kerontang akibat suplai makanan tak memadai. Apalagi, jumlahnya banyak.

Para penggembala ternak di Kenya punya strategi jitu untuk mengatasinya, yaitu kondom. Ya, rumput lebih hemat jika populasi ternak tidak bertambah. Maka, hasrat kawin hewan-hewan itu harus ditekan. Caranya ternak jantan diberi kondom tradisional ala penggembala Masaai, daerah Kajiado, Kenya.

Kondom kambing itu disebut "olor". Terbuat dari kulit sapi atau plastik bujur sangkar, kondom itu diikatkan di perut kambing jantan. Tak hanya kambing, tapi juga rusa jantan.

Lho, kok diikatkan di perut bukan di kelamin? Jangan heran, lihat dulu cara memasangnya. Alat kontrasepsi khas tersebut diikatkan di leher atau di bawah kepala si jantan, menutupi perut dari dua kaki di depan hingga kaki belakang. Diikat dengan tali elastis. Jadi, otomatis, bagian vitalnya sekaligus terkunci.

"Olor ini sangat efektif," kata Peter Ndirangu, petugas peternakan setempat.

Selain menjaga jumlah populasi, alat kontrasepsi khas itu mengawasi waktu pembiakan kambing. "Jika mereka melahirkan saat kering begini, induknya akan lemah. Dia takkan bisa memberi makan anaknya dengan baik," kata Ole Ngoshoi Kipameto, pemilik ternak domba di daerah Kajiado.

Kambing-kambing itu baru boleh kawin setelah musim hujan tiba sekitar Oktober-November. Saat itu padang rumput akan hijau kembali dan peternak leluasa memberi makan hewan gembalanya. (BBC/ape/ami)

Sumber info: http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=349869

No comments: